Selasa, 02 November 2010

Kata-kata

Cuma iseng aja, lagi pengen nulis puisi.

Yang pertama, puisi ini sebenarnya dibuat udah lama, waktu MOS di SMA Negeri 1 Purbalingga yang terpilih menjadi puisi bertema nasionalisme berbahasa Indonesia ketika diberi tugas membuat puisi.

DERITA DI BAWAH BENDERA

Gemuruh angin menderu-deru
Pergi bersama garuda yang berlalu
Mendung menyelimuti negeri ini
Menghabiskan waktu sampai mati

Hati yang terikat jerat nafsu erat
Mengoyak nurani, riang-riang dalam sesat
Tak kenal balas budi, terlalu akrab dengan kesombongan
Melindas jerit tangis kemiskinan

Mereka yang tertawa lebar di atas kesengsaraan
Para pembesar negeri yang mengecilkan rakyat
Semua terlupakan
Terlewatkan

Dimana kemakmuran itu
Dimana lagi budi ibu pertiwi
Yang ada hanya banyak kemiskinan di tengah kemewahan
Yang ada hanya derita di bawah bendera


Ngga tahu apanya yang bisa buat puisi ini dipilih jadi puisi terbaik, kata temen-temen juga bagus tapi aku sendiri ngga tahu mananya yang istimewa. Semua biasa aja..

Yang kedua, judulnya

Kamis, 01 Juli 2010

Siksaan 468 kilometer

Liburan. Liburan panjang, pasti sangat dinanti-nanti, dinikmati, oleh kebanyakan orang. Tapi tidak untukku, dan mungkin tidak sedikit temanku. Karena liburan yang kini kami jalani adalah liburan kelulusan, kelulusan yang memisahkan kami dari SMP kami.

Bosan, dan juga rindu yang sering kurasakan membuat liburan ini hampa. Kebetulan aku diajak ke rumah saudaraku, adik dari almarhum ayahku, atau sering kami panggil ‘om’. Mungkin cukup untuk mengisi liburan yang kosong ini. Rumahnya di Bogor. Kesan pertamaku, males. Aku bosan di perjalanannya yang seringkali bokongku jadi korbannya. Tapi aku tak punya pilihan, aku harus ikut. Dan waktu pun berjalan, tik tik tik. *bukan bunyi hujan lho*

Tibalah waktu keberangkatan, Rabu (23/6). Sekitar pukul 16.00 kami berangkat, meninggalkan Purbalingga. Aku duduk di belakang, paling belakang. Di tengah. Nyata,

Selasa, 29 Juni 2010

Yakinlah Anda Bisa

Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan.  Saya yakin anda mengalami hal seperti ini:

Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi di lain waktu Anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda.

Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.  Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Anda melihat orang lain melakukannya – ini kelihatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri, kan?

Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Anda bayangkan. Anda berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Anda terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Anda tahu bagaimana berjalan. Anda selalu ingin kedua tangan anda diberi pegangan saat berjalan.

Jika orang melihat Anda berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Anda; dorongan itu menambah rasa percaya diri Anda. Dorongan itu memotivasi Anda.

Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Anda, saat tak ada yang bersorak-sorai. Setiap peluang ada, Anda berlatih untuk berjalan.  Anda tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Anda belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.

Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini.

Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.

Jika Anda sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Anda membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidup Anda yang telah lewat – Lihatlah prestasi Anda, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Anda bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat anda menghadapi permasalahan yang sedang anda hadapi.

Fokus pada semua hal yang Anda pikir Anda tidak bisa lakukan, kemudian lakukanlah. Lihatlah buah hati anda. Mereka tidak pernah menyerah. Dan mereka yakin serta percaya terhadap anda, bahwa anda mampu dan bisa.  Mereka percaya di dalam semua kehidupan Anda!

Sekarang Anda harus percaya pada diri Anda! Yakinkan pada hati Anda Bahwa Anda pasti bisa.

“Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!

Marlene – Resensi.net

Minggu, 20 Juni 2010

Jadi Pelupa Karena Ponsel

Inilah, antara lain, statistik yang dicatat oleh Prof Ian Robertson, ahli neuropsikologi di Trinity College Dublin, Inggris, sebagaimana dikutip telegraph.co.uk, seperempat penduduk Inggris lupa nomor telepon rumahnya. Hanya sepertiga dari mereka yang ingat ulang tahun saudara kandungnya. Setengah dari mereka menggunakan satu password yang sama untuk sejumlah rekening (account) yang berbeda-beda.

Menurut Robertson, tuntutan hidup masa kini memang memaksa orang untuk banyak mengingat. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari, rata-rata responden yang disurvei harus mengingat lima password, lima angka PIN (Personal Identification Number), tiga angka ID pengaman, dan tiga rekening bank.

Untuk memudahkan pekerjaan mengingat itulah responden mengandalkan teknologi semacam telepon seluler. Celakanya, semakin jarang digunakan, daya ingat akan semakin tumpul. Ini bukan cuma teori. Sebab dalam penelitian itu terungkap pula, responden berusia di atas 50 yang pada masa pertumbuhannya dipacu mengandalkan daya ingat, dilaporkan memiliki kemampuan mengingat berbagai hal dengan lebih baik dibanding responden berusia di bawah 30 yang lebih banyak mengandalkan teknologi untuk membantu mengingat.

Kabar baiknya, di dalam telepon seluler umumnya dilengkapi dengan aneka permainan seperti sudoku, atau permainan lain yang bisa meningkatakan kemampuan otak. Selain memperbaiki mental dan mempertajam ingatan, menurut para ahli, permainan sejenis itu juga bermanfaat mencegah penyakit alzheimer. Jadi jangan cuma asyik kirim SMS saja, ya? Sekali-sekali dipakai main game, gitu.

Sumber : http://lumakita.blogspot.com/2010/01/awas-ponsel-bikin-memori-tumpul.html *dengan sedikit perubahan*

'Z' Hilang

Ada sebuah berita mengejutkan, huruf alfabet akan kehilangan salah satu hurufnya. Pengumuman itu datang dari Komisi Pusat Bahasa Inggris (ELCC).

Setelah mempertimbangkan dan memperdebatkan masalah ini selama lebih dari dua tahun, ELCC akhirnya memutuskan untuk menghapus huruf “Z” dari alfabet Inggris untuk menyederhanakan aspek fonetis bahasa, dan untuk menyatukan ejaan Amerika dan Inggris.

Terus bagaimana nasib kata-kata yang memiliki huruf “z” di dalamnya? Menurut ELCC, kata-kata yang dimulai dengan “z” sekarang akan diganti dengan “x”.Contohnya:

  • zero menjadi xero
  • zoo binatang menjadi xoo
  • zone menjadi xone
  • zodiac menjadi xodiac

Sedangkan huruf “z” yang bukan sebagai awal kata tetapi dalam kata akan diganti dengan “s”. Contohnya termasuk:

  • visualize becomes visualise
  • analyze becomes analyse
  • materialize becomes materialise

Apa pendapat Anda tentang perubahan ini? Apakah itu benar-benar menyederhanakan bahasa Inggris, atau akan hal itu membuat hal lebih membingungkan?

Terus bagaimana dong nasib orang-orang yang ada huruf “z” di namanya? Masa nama teman saya Zein diganti dengan Xein, atau Zaenuddin diganti Xaenuddin, kan jadi tidak keren. Terus, masa “Zzzzzzzzzz” yang dipakai sebagai isyarat tidur diganti menjadi “Xxxxxxxxxxxxxx”? Indonesia gimana? Mau ikutan juga?

Sumber : http://bos-sulap.blogspot.com/2010/05/huruf-z-akan-dihapus-dari-alfabet.html

Senin, 14 Juni 2010

Kakak-Adik


Alhamdulillah, akhirnya ada kesempatan ngisi blog. Setelah kurang lebih 3 bulan blog dicuekin, akhirnya ketemu deh, waktu yang pas, suasana hati yang cukup tenang buat nulis. Cukup untuk bertele-tele.

Sekarang to the point, sebenarnya, punya kakak itu menyenangkan atau tidak sih? Bagaimana bila kakak itu digantikan oleh posisi adik?

Akhir-akhir ini aku sedikit berpikir, mengapa bagi mereka yang memiliki kakak, sering mengeluh akan kakaknya, dan memilih ingin memiliki adik saja; sebaliknya dengan mereka yang memiliki adik, adik bagi mereka sering membuat jengkel, maka adiknya itu disesalkan, dan mengharap adanya seorang kakak. Ada apa dengan ini?

Kata orang, kakak yang baik itu harus bisa menjadi contoh bagi adiknya.
Menurutku kakak itu bisa seperti orang tua yang selalu memberi nasihat. Bisa juga, kakak bisa menjadi guru yang sanggup mengajarkan sedikit materi-materi sekolah pada adiknya. Selain itu, kakak bisa berubah seperti perampok yang kadang suka mengambil jatah uang jajan adiknya. Bahkan seorang kakak, bisa berbalik seperti adik, jika emosinya labil. Jadi, kakak mampu menjadi siapa saja. Semua itu tergantung darimana seorang 'kakak' dipandang.

Adik. Adik itu anak yang dilahirkan setelah kakak. Ya kan?? Adik memang kadang membuat susah si kakak, membuat si kakak bingung dan jengkel. Terus, kenapa orang tua mengatakan, "Kak, kamu ngalah dong sama adikmu, jangan buat dia nangis, nanti Bibi Mama repot"? Memang adik lebih terkesan dibela, tapi benar saja, dia lebih memerlukan waktu untuk memahami masalah daripada kakak yang sudah lebih dewasa.

Sebagai anak, baik kakak, adik, atau anak semata wayang pun tidak sepantasnya mengeluh. Tidak selamanya jadi kakak merugikan, dan sebagai adik, tidak selamanya dianggap lebih lemah dari kakak, lalu sebagai anak satu-satunya sepantasnya bangga, karena menjadi satu-satunya wakil orang tuanya di masyarakat, yang harus menjadi yang terbaik. Jadi, syukuri saja keadan kita, tak perlu mengeluh. Kita jalani semua dengan optimis ke jalan yang benar. Toh semuanya sudah diatur oleh Sang Pencipta agar kita mendapatkan yang terbaik.

Hmm.. Mungkin ini aja kali ya? Maaf bila ada yang tersindir. Akhirnya, terima kasih.

Sabtu, 13 Maret 2010

Pink Lady

Hari ini aku pulang sekolah naik bus, kayak biasanya. Tapi kali ini cukup berbeda, bus ini adalah bus baru yang beroperasi di jalur Kejobong - Purbalingga. “pink lady”, si bus baru yang pertama aku tumpangi itu berwarna merah muda, seperti namanya. Bus ini terasa lebih sempit dari bus lain yang biasa kunaiki.

Di tengah perjalanan, bus menurunkan kecepatannya, lalu berhenti. Salah satu penumpang turun, namun ada juga yang baru saja naik. Si sopir kembali memacu bus. Aku bergeser ke tepi, tepat sebelah jendela yang terbuka. Angin menerpaku, sampai rambut kritingku seakan terkoyak.

Selagi aku melamuni kambing yang ada di depanku, yang dibawa oleh penumpang dari pasar, seorang lelaki berkumis menghampiriku. Dia duduk di sebelahku, menusuk-nusukkan telunjuknya di hadapanku. Tiba-tiba dia berkata “Mas, duite, mas. Bayar!”. Oh, ternyata sang kenek bus. Kukira seorang preman yang mau memalakku. Terlihat dari wajahnya, juga alis tebalnya yang naik turun, seperti lift. Lalu kuberikan uang Rp1000,-. Dia pun kembali bergelantungan.

Bus kembali berhenti, seorang perempuan muda mengenakan pakaian coklat naik, duduk di sisi biasa aku duduki. Seketika, kambing mulai beraksi, dia brutal. Bergerak riang ke sana ke mari. Mungkin terganggu dengan wajahku yang tepat di hadapannya. Dia menghampiri perempuan itu. “Aaaaw!”, teriak perempuan itu ketekutan ketakutan. Untungnya, aku duduk di belakang, lebih tepatnya di tengah kursi bagian belakang. Si hitam bertelinga lebar (baca: kambing) tak sampai menggodaku. Terhindar dari prengus-nya si hitam. Andai aku tadi duduk di tempat favoritku itu, pasti terkenalah aku oleh pipisnya. Pesing!

Akhirnya si kambing pergi meninggalkan kita semua. Tinggal 4 orang penumpang di bis, perempuan itu pun telah turun. Angin kembali menerpaku, kembalilah aku ‘ndongong’. Aku tutup jendela, tapi sialnya jempolku tertinggal di jendela yang kututup. Ibuku Ibu jariku terjepit, bengkak deh.. Hingga sampai area kebun, salah satu ‘sampah’ dari bus itu dibuang. Ya, rumahku memang di area belantara kebun.. Setelah itu, akhirnya aku bisa tidur di rumah.

***

Mungkin cerita yang kusampaikan susunannya terasa porak-poranda, tapi apa pelajaran yang kamu dapet dari ‘kicauan’-ku barusan? Hah, apa?? Appa cobbba??? Jawab!!! Ceppet jawab!!! Komentar ya! ;-)

Selasa, 09 Maret 2010

Migrasi

Setelah blogging menggunakan domain Wordpress, aku pengen mencoba kehebatan Blogger. Seberaba hebat dia merayuku untuk terus menulis? Ayo ikuti aku menulis.

Kalau kamu pikir aku mau jelasin apa itu dan bagaimana Blogger, apa fasilitas yang ada padanya, kemampuannya, dan semua hal tentang Blogger, kamu salah. Aku belum terlalu mahir dalam hal itu, atau lebih tepatnya aku males buat bikin entri yang kayak gitu.

Okeh, langsung aja. Di sini aku mulai dengan blog baruku ini.
Yang pertama, mulai dari alasan aku milih Blogger buat sarana curhat online padahal aku udah punya blog di Wordpress. Kenapa? Karena kebanyakan orang disekelilingku pilih Blogger (tradisi ikut-ikutan itu ga baik), selain itu banyak kutemui kode-kode untuk lebih memaksimalkan blog kita. Untuk alasan migrasi ke Blogger, cukup lah.

Next, mengapa judul blog-ku “7 Dreams”? Yang terdiri dari 2 unsur, angka “7” dan “dreams”. 7, karena aku baru aja menikmati OS (Operating System) Windows 7. Tampilan n’ kemampuannya sudah cukup terbarui dari OS keluaran Microsoft sebelumnya. Jelasnya, kepuasan bisa kudapatkan bila sedang menggunakan Windows 7. Terus ke unsur ke-2, dreams. Bukan arti impian yang kumaksud, tapi mimpi-mimpi. Mimpi itu bunga tidur. Bisa bunga mawar, bisa juga bunga rafflesia. Mimpi aku pilih karena aku sendiri suka tidur, sering ngantuk. Tapi tidak untuk sekolah!!-Kadang-kadang sampai hampir nyedot teman depanku kalau aku menguap-. Untuk lebih mengetahui bagaimana aku ngantuk, ada di postingan berikutnya. Tunggu aja, masih under construction.

Hal kedua yang mau aku ceritakan adalah tentang diriku. Tapi berhubung sudah lumayan banyak yang aku ceritakan di sini, cukuplah entri ini aku sudahi. Untuk yang berminat mengetahui tentangku, lihat pada tab “Siapa sih Raafi?” di atas. Sekali lagi, saya tekankan, tab itu disediakan untuk yang berminat mengetahui. Bagi yang tidak, harap jangan dipaksa –siapa yang mau maksa?-membuka halaman itu, karena membaca profilku, sangat rentan akan budaya ejek-ejekan, diprediksikan BERBAHAYA. Bagi kaum awam, membaca bisa memabukkan, epilepsi, kebiasaan meraung-raung dan memukul-mukulkan kepala ke tembok.

Untuk tulisan di blog ini, kebanyakan mungkin akan berupa cerita-cerita yang (mungkin) menarik, ungkapan perasaan, tip dan trik, download, serta pembahasan masalah-masalah tertentu. Berminat? Baca terus ya, dan jangan lupa tinggalkan komentar kamu.