Senin, 20 Mei 2013

Kristenisasi - Saya tidak mengajak meneror! (Bagian 3: Selesai)

  1. Misi Rahasia Kristen:
    a. Misi sandi rahasia hidup baik, misal dengan cara menaruh keluarga Kristen dekat masjid.
    b. Misi sandi rahasia air mata, yaitu memacari, menghamili, dan memurtadkan.
  2. Ketika kita beli 1 Indomie artinya kita sumbang Rp 5,00 untuk kristenisasi.
  3. Program memperbanyak jumlah gereja. Hal ini mudah mereka lakukan karena dukungan dana yang sangat kuat, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai informasi, salah satu gereja HKBP di Medan saja punya kas hingga 1 triliun. Kas masjid?
  4. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah juga program kristenisasi, yaitu untuk menggeser TPQ. Siapa di belakang PAUD? Mereka adalah BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan orang-orang JIL (Jaringan Islam Liberal).
  5. Kaum Kristen kini memiliki Brigade Kristus dengan jumlah tentara mencapai 50.000 personel. Mereka mendapat pasokan senjata dari Belanda. Salah satunya pada saat ada perhelatan Sail Bunaken. Kapal-kapal DARI Eropa datang dalam acara tersebut, dan ada yang memasok senjata untuk mereka.
  6. Desus 88 Antiteror adalah bentukan dari laskar kristus.
  7. Gorris Mere adalah Ketua Satgas Terror Antibom yang beranggotakan 40 orang mantan pelaku kerusuhan Ambon. Merekalah yang membanyai umat muslim Ambon.
  8. Kalau ada orang Islam sedang latihan pramuka bawa tongkat saja sudah dituduh teroris, bagaimana kalau pas latihannya pakai pistol air? Mereka punya pasukan. Kita punya apa?
  9. Pendeta Bierhoff adalah penggagas acara-acara idol (yang Indonesia juga ikut-ikutan dengan Indonesian Idol-nya), sinetron, dan telenovela. Targetnya adalah melemahkan dan melalaikan orang Islam. Sering kita lihat sendiri, banyak orang menonton TV sampai larut, hingga salat Subuh kesiangan; boro-boro berjamaah.
  10. Orang Islam dihantam gelombang Food (makanan), Fashion (pakaian), dan Film.
Sekali lagi, saya tidak menganjurkan Anda untuk menjadikan ini sebagai alasan tindak kekerasan. Islam itu damai. Intinya, perkuat iman. Mari kita kembali pada Allah mumpung masih bernapas.

Kristenisasi - Saya tidak mengajak meneror! (Bagian 2)

  1. Bidikan utama 3 tahapan kristenisasi tersebut adalah orang-orang Islam yang bodoh dan miskin.
  2. Di Indonesia ada organisasi bernama ZIOKINDO (Zionis Kristen Indonesia) pimpinan Edi Sapto, mantan muslim.
  3. Bapak Misionaris Indonesia adalah Radius Prawiro dan J. B. Sumarlin.
  4. R. A. Kartini yang kelahirannya kita rayakan tiap 21 April adalah murid Snouk Hergrounje, seorang Kristen orientalis yang mempelajari Islam hanya untuk menghancurkan Islam. (Seperti kita ketahui, Islam mengatur derajat laki-laki lebih tinggi dari perempuan karena sebagai pemimpin.)
  5. Program kristenisasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1970.
  6. Tahun 1970, jumlah muslim di Indonesia 95%.
  7. 20 tahun selanjutnya, 1990, jumlah muslim di Indonesia 85% (turun 10%)
  8. Ditargetkan pada tahun 2020, jumlah muslim di Indonesia tinggal 50% dan jumlah Kristen juga ditargetkan 50%. Imbang. Tahun 2020 dinyatakan sebagai target “Masa Panen” setelah 50 tahun menanam dan memupuk.
  9. Tahun 2020, ditargetkan pula presiden Indonesia harus orang Kristen.
  10. Strategi Nasional Kristenisasi Indonesia dari tahun 1970 s.d. 1990 adalah program Keluarga Berencana. Program KB hanya diperuntukkan bagi orang Islam dan haram bagi orang Kristen.
  11. Strategi Nasional Kristenisasi Indonesia dari tahun 1970 s.d. 1990 adalah program operasi sesar dan imunisasi.

  • Program sesar dimaksudkan untuk mengikis keyakinan pada Allah. Pasien akan lebih percaya pada dokter/bidan bersalin dan menuruti semua kata-katanya.
  • Program imunisasi adalah untuk menjauhkan generasi Islam dari ajaran Islam. Karena imunisasi mengandung zat-zat haram yang diambil dari genetik orang-orang jahat/kriminal. Wallahu a’lam. Imunisasi terhebat adalah ASI, Air Susu Ibu.

Kristenisasi - Saya tidak mengajak meneror! (Bagian 1)


  1. Musuh Islam adalah Yahudi, Nasrani, dan Munafiq.
  2. Indonesia adalah target pertama kristenisasi di Asia Pasifik dan target kedua kristenisasi di dunia.
  3. Target utama kristenisasi di Indonesia adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan, Papua, dan Tapanuli Utara.
  4. Target jangka pendek kristenisasi adalah orang Islam Tasyabuh (meniru gaya hidup mereka seperti perayaan ulang tahun, gaya berpakaian,  dll.) dan orang Islam yang jauh dari ajaran Islam.
  5. Mengapa orang Kristen begitu bersemangat menyebarkan ajaran Kristen?Alasannya adalah karena motif agama (baca Matius 24: 19-20) dan motif ideologi. Dalam pandangan Kristen orang yang belum Kristen adalah domba-domba tersesat yang harus diselamatkan; dan menyelamatkan domba tersesat/mengkristenkan orang di luar Kristen adalah bagi mereka sama wajibnya seperti kewajiban umat Islam salat 5 waktu.
  6. Tahapan kristenisasi:
    • Pemberian dana bantuan kepada calon target pengkristenan, misal: beasiswa, Sembako, dan sebagainya.
    • Pemberian pelayanan kepada calon target pengkristenan, misal: mereka butuh bantuan pengobatan, maka dokter mereka kirimkan. Intinya difasilitasi apa yang menjadi keperluan si target.
    • Tahap berikut adalah mengajak bergabung. Sifat manusiawi jika semakin banyak diberi bantuan, maka akan merasa rikuh untuk menolak. Di sinilah fondasi iman si target diuji, apakah kuat ataukah jebol.



Jumat, 10 Mei 2013

Makin Sering Diingatkan, Makin Malas Melakukannya

Mungkin terlalu menggurui atau sok tahu membahas topik seperti ini, maka dari itu saya tekankan ini hanya saran seorang anak bagi orang tua untuk membuat sistem pendidikan menjadi lebih baik lagi.

Mari majukan Indonesia! #apalah

Bagi beberapa anak berlaku: intensitas perintah orang tua tidak sebanding dengan tingkat kesadaran anak akan tugasnya.

Berdasar pada pengamatan yang saya lakukan, anak yang setiap melakukan rutinitas selalu diingatkan (diperintah kembali) justru membuat si anak secara tidak sadar berpikir “Belum diperintah ini, berarti belum waktunya.” Pemikiran seperti itu menyebabkan anak akan terbiasa menunggu perintah atau menunda-nunda pekerjaan. Hal ini tentu kurang baik mengingat pendidikan kepemimpinan itu sangat penting.
Bagaimana bisa seseorang menjadi pemimpin jika di masa kecilnya tidak hidup mandiri. Seorang pemimpin tidak menunggu perintah, seorang pemimpin memiliki inisiatif. Tetapi seperti kita ketahui, hidup pasti perlu bantuan orang lain. Bahkan untuk hidup mandiri sekali pun. Anak harus diberi kesempatan untuk mandiri, dilatih.

Tidak perlu selalu mengingatkan anak, ingatkan cukup di awal saja. Jika dia mulai lupa akan tanggung jawabnya, berikan dia waktu untuk menyadarinya sendiri, atau dengan kata lain, biarkan. Tetapi apabila dia justru lebih malas lagi, itulah waktunya untuk diingatkan. Tentu bukan dengan kemarahan. Berilah dia pengertian dengan kata-kata penuh sayang, dengan pujian tentu akan sangat bijak. Kadang, perintah melalui pujian dapat menghipnotis seseorang untuk melakukannya dengan senang hati.

Memang karakter si anak sangat berpengaruh dalam kedisiplinannya, namun bukankah karakter si anak terbentuk dari bagaimana pendidikan yang ia terima dan lingkungannya juga. Untuk itu, hal-hal sepele yang biasanya kurang diperhatikan bisa saja sangat berpengaruh bagi alam bawah sadar anak yang akan membentuk kepribadiannya.

Sekadar melakukan perintah bukan berarti sadar akan tanggung jawab, bisa saja jika tidak lagi diperintah si anak lupa kembali dengan tugasnya. Dan ini yang lebih sering terjadi. Namun jika kesadaran yang diutamakan, mungkin hasilnya akan lebih baik.

Kesadaran akan tanggung jawab lebih penting daripada sekadar melakukan. Hal ini seperti kupu-kupu dalam kepompong. Kupu-kupu dalam kepompong akan menjadi kupu-kupu kuat jika dia keluar dengan kemampuannya sendiri. Paksaan dari luar, seperti membukakan kepompong, akan mengeluarkannya ketika dia belum memiliki kemampuan hidup, hal ini dapat menyebabkan kupu-kupu tidak bisa bertahan hidup. Memang, kesadaran yang datang dari dalam diri akan membuat seseorang tulus melakukan tanggung jawabnya.

Anak dengan pemikiran dewasa seharusnya sudah bisa menyadari tanggung jawabnya, dapat melakukan hidupnya sendiri tanpa perintah dari orang lain, khususnya dari orang tua. Mereka memiliki inisiatif sendiri, menyadari tugasnya di muka bumi ini untuk berguna bagi lingkungan sekitar. Tidak hanya menambah beban bumi.

 “Berusahalah untuk selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Kalau pun belum bisa bermanfaat, paling tidak tidak menyusahkan orang lain.”

Mohon maaf bila saya menyampaikan perkataan yang kurang pantas.


Protected by Copyscape Duplicate Content Finder

Rabu, 08 Mei 2013

Album Kenangan yang Lain

Video kelas XII IPA 5 SMA Negeri 1 Purbalingga
buatan saya sendiri



Protected by Copyscape Duplicate Content Finder