Senin, 14 Juni 2010

Kakak-Adik


Alhamdulillah, akhirnya ada kesempatan ngisi blog. Setelah kurang lebih 3 bulan blog dicuekin, akhirnya ketemu deh, waktu yang pas, suasana hati yang cukup tenang buat nulis. Cukup untuk bertele-tele.

Sekarang to the point, sebenarnya, punya kakak itu menyenangkan atau tidak sih? Bagaimana bila kakak itu digantikan oleh posisi adik?

Akhir-akhir ini aku sedikit berpikir, mengapa bagi mereka yang memiliki kakak, sering mengeluh akan kakaknya, dan memilih ingin memiliki adik saja; sebaliknya dengan mereka yang memiliki adik, adik bagi mereka sering membuat jengkel, maka adiknya itu disesalkan, dan mengharap adanya seorang kakak. Ada apa dengan ini?

Kata orang, kakak yang baik itu harus bisa menjadi contoh bagi adiknya.
Menurutku kakak itu bisa seperti orang tua yang selalu memberi nasihat. Bisa juga, kakak bisa menjadi guru yang sanggup mengajarkan sedikit materi-materi sekolah pada adiknya. Selain itu, kakak bisa berubah seperti perampok yang kadang suka mengambil jatah uang jajan adiknya. Bahkan seorang kakak, bisa berbalik seperti adik, jika emosinya labil. Jadi, kakak mampu menjadi siapa saja. Semua itu tergantung darimana seorang 'kakak' dipandang.

Adik. Adik itu anak yang dilahirkan setelah kakak. Ya kan?? Adik memang kadang membuat susah si kakak, membuat si kakak bingung dan jengkel. Terus, kenapa orang tua mengatakan, "Kak, kamu ngalah dong sama adikmu, jangan buat dia nangis, nanti Bibi Mama repot"? Memang adik lebih terkesan dibela, tapi benar saja, dia lebih memerlukan waktu untuk memahami masalah daripada kakak yang sudah lebih dewasa.

Sebagai anak, baik kakak, adik, atau anak semata wayang pun tidak sepantasnya mengeluh. Tidak selamanya jadi kakak merugikan, dan sebagai adik, tidak selamanya dianggap lebih lemah dari kakak, lalu sebagai anak satu-satunya sepantasnya bangga, karena menjadi satu-satunya wakil orang tuanya di masyarakat, yang harus menjadi yang terbaik. Jadi, syukuri saja keadan kita, tak perlu mengeluh. Kita jalani semua dengan optimis ke jalan yang benar. Toh semuanya sudah diatur oleh Sang Pencipta agar kita mendapatkan yang terbaik.

Hmm.. Mungkin ini aja kali ya? Maaf bila ada yang tersindir. Akhirnya, terima kasih.

3 komentar:

  1. Ya memang, sikap masing-masing individu berbeda. ada yang cepat berpikir dewasa, meski masih muda. namun ada juga yang sudah dewasa, masih bersikap kekanak-kanakan.
    sering terdengar, kalau kakak merasa cemburu terhadap kasih sayang orang tua pada adiknya, mungkin itu seperti peluapan emosi, suruh2 adiknya, agar tetap dianggap lebih pantas 'diajeni'. mgkn..

    BalasHapus
  2. Untuk itu, saya sendiri bingung. mgkn ortunya yg memang tidak bisa adil, atau ada perbuatan adik yg sgt mmbuat ortu kecewa, hgga ortunya g suka. hmm, sulit, kasihan. mgkn dasar dr tabiat ortunya.. ortunya harus diomongi, (sm org yg disegani ortu itu). doa aj, agar hati ortu itu terbuka.

    BalasHapus
  3. Hehehe.. ingin membedakan saja. memiliki 2 karakter. y mgkn sprti itu.

    BalasHapus