Selasa, 02 November 2010

Kata-kata

Cuma iseng aja, lagi pengen nulis puisi.

Yang pertama, puisi ini sebenarnya dibuat udah lama, waktu MOS di SMA Negeri 1 Purbalingga yang terpilih menjadi puisi bertema nasionalisme berbahasa Indonesia ketika diberi tugas membuat puisi.

DERITA DI BAWAH BENDERA

Gemuruh angin menderu-deru
Pergi bersama garuda yang berlalu
Mendung menyelimuti negeri ini
Menghabiskan waktu sampai mati

Hati yang terikat jerat nafsu erat
Mengoyak nurani, riang-riang dalam sesat
Tak kenal balas budi, terlalu akrab dengan kesombongan
Melindas jerit tangis kemiskinan

Mereka yang tertawa lebar di atas kesengsaraan
Para pembesar negeri yang mengecilkan rakyat
Semua terlupakan
Terlewatkan

Dimana kemakmuran itu
Dimana lagi budi ibu pertiwi
Yang ada hanya banyak kemiskinan di tengah kemewahan
Yang ada hanya derita di bawah bendera


Ngga tahu apanya yang bisa buat puisi ini dipilih jadi puisi terbaik, kata temen-temen juga bagus tapi aku sendiri ngga tahu mananya yang istimewa. Semua biasa aja..

Yang kedua, judulnya
AKU INGIN KEMBALI, puisi bertema Hymne (berisi tengtang ketuhanan) yang dibuat karena tugas dari guru bahasa Indonesia, Dewi Maryanti namanya.

Merintih, merangkak ke arah yang tak tentu
Seorang diri, hilang terenggut angin dan termangu
Kemana aku mau pergi ?
Jalan di depan sudah makin samar

Tubuh ini tak sanggup lagi berdiri
Dicabik-cabik oleh dosa dan air mata
Terkoyak oleh budi yang berdusta dengan bangga
Di ufuk pun, mentari tak sudi lagi menampakan diri

Remuk, terlindas angin yang sangat menusuk
Dau-daun tak lagi hijau, embun pagi kini menjadi darah
Dan aku, entah, masih bisa terlelap
Terlalu bodoh untuk megerti semu

Hamba ingin beranjak, Tuhan
Tinggalkan hitam lumpur yang berserakan
Ingin mendekat
Izinkanlah hamba kembali pada-Mu


Yang ketiga, dan juga jadi yang terakhir adalah puisi yang dibuat karena ingin dari dalam hati, bukan dari perintah. Puisi yang diciptakan untuk seseorang ini diciptakan sejak lama, awal tahun 2010 tapi baru kepikiran dipost.

TENTANG KITA

Awalnya aku tak pernah tahu siapa dirimu
Begitu saja kau tiba-tiba datang menyelimuti ruang jiwaku
Kau datang terlalu cepat, kau terlalu jauh melampaui batas
Dan tak 'kan pernah bisa ku lepas

Di sini tak tahu aku harus memilih apa
Seluruh kebiasaan tak pernah mejadi biasa
Tatap-tatap perhatian kau bentuk menjadi rasa
Sampai kewajaran terlepas akal kita

Kau bersihkan kusam sepi di mata
Kau nyalakan cahaya mati dalam hari buta
Kau payungi aku ketika hujan air mata menyentuh sukma
Kau tempatku bersandar untuk ku membuang duka

Ketika detik-detik keindahan mengetuk pintu hati
Ayalku semua tak 'kan terhenti
Lupa aku akan semua kemungkinan yang terjadi
Bahwa kau tak selamanya di sini

Berulang kali kau menghilang sembunyi
Berulang kali ku merasakan sakitnya sunyi
Berulang kali aku dan dirimu saling menyakiti
Berulang kali kita terima setulus hati

Semua cemburu tak lain hanya ketakutan akan kehilangan
Cintaku murni tanpa nafsu memiliki
Meski begitu, aku takut kepergianmu yang selalu mengintai
Aku takut kecerobohan membawa penyesalan

Jika syarat yang waktu berikan
Dirimu tak pernah ku biarkan
Jika waktu terus memaksaku pergi
Yakinlah cintaku akan tetap di sini


Panjang banget. Maka dari itu, cukup sekian, terima kasih. :)

Protected by Copyscape Duplicate Content Finder

2 komentar:

  1. raf, caranya protec biar g dicopy gmn crnya?

    BalasHapus
  2. hm, q jg ngga tau weh.. dlu pernah cb, tp ngga mempan, bs dcopy jg..

    BalasHapus