Ya sudah, langsung saja, ini mengenai arah kiblat. Beberapa waktu yang lalu dan barusan, saya salat berjamaah dan mengalami sesuatu. Saat itu ada kejadian yang mengganjal di benak saya, ada orang yang selalu memiringkan arah kiblatnya, yaitu menggeser sedikit ke kanan. kenapa aneh? Karena tidak semua masjid menghadap persis ke barat, dan tidak semua juga menghadap tepat ke kiblat. Kalau kita memang benar tahu bahwa masjid itu tepat menghadap ke barat, ya mungkin boleh-boleh saja memiringkan sedikit. Tapi selama ini, saya belum pernah melihat orang itu (yang saya lihat selalu memiringkan arah kiblatnya) belum pernah datang ke musala tadi memakai Google Maps untuk mengetahui arah kiblat atau paling tidak datang sambil membawa kompas buat acuan. Saya sendiri belum tahu berapa derajat arah kiblat dari Indonesia -bukan, dari musala tadi. Si pembuat musala juga pasti dulu sudah memperhitungkan arah musalanya, jadi buat apa kita menentukan arah sendiri? Tinggal ikuti arah masjid saja.
Nah, ini? Adik saya yang ada di sebelah saya berkomentar, "Yang penting niatnya, kan?" Ho-oh. Yang penting memang niatnya. Kalau begitu, lalu kenapa tidak meluruskan saf sesuai dengan saf yang ditentukan di masjid atau musala tersebut? Lebih rapi kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar